Mahasiswa
UGM ( Universitas Gajah Mada ) Yogyakarta kembali mengukir prestasi dengan
menciptakan robot kapal mata – mata tanpa awak untuk menjaga dan mengamankan
sektor kelautan Indonesia. The Robot Spy Ship atau Spy-Roboboat karya 5
mahasiswa UGM ini untuk membantu TNI AL ( Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Laut ) dalam mengamankan wilayah perairan Republik Indonesia tersebut
menggunakan sistem Unmanned Surface Vehicle ( USV ).
Ke-5
mahasiswa tersebut Nikite Sulistiyana, Malik Khidir, M. Irfan, Febry Mulia
Wardhana, Erwhin Irmawan dari Progam Studi Elektronika dan Instrumentasi,
Progam Studi Teknik Mesin UGM. Pembuatan kapal mata-mata tanpa awak tersebut
untuk mendukung fungsi militer angkatan laut yang sangat vital menangani
masalah kelautan.
“
Robot kapal mata-mata ini diharapkan mampu meminimalisir kejahatan laut,
pencurian ikan, penyelundupan dan sebagainya. Robot ini didesain lebih canggih
dibanding dengan robot yang pernah dikerjakan mahasiswa UGM sebelumnya. Desain
lambung menggunakan model monohull V yang dapat mengurangi tahanan gelombang (
wave making resistance ), “ kata Malik Khindir, dalam uji coba di Kolam Sekolah
Pasca Sarjana UGM, selasa ( 3 september 2013 ) sore.
Dengan
demikian robot ini memiliki kecepatan yang optimal dengan efisiensi gerak yang
lebih tinggi. Robot patroli ini didukung dengan sistem RTOS ( Real-Time
Operating System ) untuk melalkukan pengendalian manuver robot dan penginderaan
visual secara real time. Untuk pencintraan digunakan kamera C920 dan
mikroprossesor dengan kapasitas 1 Ghz.
Dengan
kapasitas sebesar itu akan mendapatkan data lebih akurat dan cepat, sistem
seperti itu sering disebut sebagai computer vision. Robot ini juga dilengkapi
dengan senjata berupa senapan mini dan rudal buatan yang berfungsi untuk
mempertahankan diri dan menyerang musuh, selain itu juga digunakan untuk
mengirim sinyal pertolongan pada saat terjadi kerusakan sistem ketika di tengah
laut.
Robot
kapal ini mampu menjalankan fungsin pengintaian dengan mode autonomous, yaitu
kapal mampu menyusurilitasan secara otomatis dengan navigasi GPS yang telah
diatur sebelumnya.
“selain
itu sistem jugamampu dikontrol secara manual melalui station center menggunakan
remote control. Selama ssistem berjalan maka data berupa video akan selalu
dikirimkan secara real time ke station center,” ujar Malik.
0 komentar:
Post a Comment